KESUKSESAN UNTUK BERSAMA

MARI BERBAGI SUKSES UNTUK KESUKSESAN KITA
Kalo Dah Mampir, Maka Wajib di Baca dan kalo dah diBaca Maka Wajib di tulis KOmeNtAR

Saturday, February 21, 2009

Persatuan Bangsat Bangsat

Entah mengapa, ketika saya melihat daftar berita di salah satu situs, tertumbuk mata saya kepada satu berita. Judulnya, “Indonesia Desak PBB Hentikan Serangan Israel.”

Siapapun di dunia ini tahu kalau PBB itu tak lain adalah tangannya Amerika dan Eropa untuk menguasai dunia. Siapapun tahu Eropa dan Amerika itu didanai oleh Yahudi. Siapapun tahu itu. Nah, kemudian, Departemen Luar Negeri Indonesia mendapat tugas dari pemerintah RI, untuk menyampaikan surat. Isinya, ya seperti judul berita di atas.

Ini bukan pertanda kegoblokan Departemen Luar Negeri dan Pemerintah RI. Mereka pasti tahu, PBB adalah Amerika dan Eropa. Mereka pasti tahu Yahudi adalah penyokong ekonomi Eropa dan Amerika. Wong, Deplu itu kerjaannya setiap hari menongkrongi peta politik internasional kok. Jadi, mereka tidak goblok untuk itu. Mereka tahu dengan pasti soal itu.

Tapi tindakan itu memang khasnya sebuah pemerintahan yang selama ini mengangkangi konstitusinya sendiri. Pembukaan UUD 1945 sudah menegaskan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Titik.


Nah, Israel itu penjajah, itu tak usah lagi didebatkan. Jadi, ketika pemerintah Indonesia mengemis meminta PBB untuk menyelesaikan masalah Israel, Palestina dan Timur Tengah, itu hanya sekedar sandiwara antara seorang “budak” dan “majikan”. Ini kebijakan setor muka bagi Eropa dan Amerika kalau Indonesia masih dalam arus “bangsa-bangsa yang beradab”. Tapi ini juga kebijakan cari aman kepada negara-negara Timur Tengah karena Indonesia warganya mayoritas Islam.

Jadi, soal diplomasi luar negeri ini, Indonesia memang “licik”. Tak mau kena getahnya, tapi juga dikondisikan kelihatan turut memberikan simpatinya. Kalaupun PBB memutuskan akan mengirimkan pasukan perdamaian ke sana, Indonesia bisa dipastikan akan mengirimkan pasukannya. Itu gampang, para tentara itu alat negara kok, jadi bisa disuruh-suruh. Wong, tugasnya memang berperang.

Kebijakan Indonesia disebut tidak “licik” ketika Indonesia juga merasa sebagai bagian dari bangsa-bangsa yang terkena penjajahan di dunia. Kalau Palestina sakit, maka Indonesia pun sakit, kalau Palestina ditembaki, maka Indonesia pun merasa dibantai. Dalam dataran kebijakan, kalau sudah masalah “hidup mati”, semua bisa dihalalkan. Nah, Indonesia tak mengambil kebijakan itu. Masalah Palestina sudah masalah hidup mati, masalah darurat, jadi tidak ada hukum halal haram di sana, semuanya boleh. Karena itu, Indonesia tak perlu lagi mendesak-desak PBB untuk menghentikan aksi Israel, karena itu pastilah tak ada gunanya. Karena itu pula, kebijakan luar negeri Indonesia, selayaknya, tembak langsung ke sasaran. Bagaimana? Begini.

Presiden: “Saya Presiden Republik Indonesia, atas nama seluruh bangsa dan rakyat Indonesia, meminta Israel untuk menghentikan kebiadaban atas bangsa Palestina dan di Timur Tengah. Saya meminta baik-baik agar Israel segera angkat kaki dari tanah Palestina, karena itu bertentangan dengan hak-hak setiap orang untuk tetap merdeka, untuk bermartabat. Kalau permintaan ini tidak didengar dan diindahkan, maka saya akan mengirimkan pasukan saya ke Timur Tengah, untuk membumihanguskan Israel dari peta bumi. Konstitusi kami mengamanatkan, founding father kami memerintahkan, agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Kami memiliki sumber daya untuk menyerang Anda. Kami punya pasukan tentara, peralatan modern dan jangan lupakan juga dukun-dukun yang bisa menyantet Anda di manapun Anda berada. Kepada PBB, kalau Anda tidak malu-malu lagi sebagai budaknya Amerika dan Eropa, maka kami dengan ini menyatakan keluar dari PBB. Karena kami merasa, kami punya insting, dan kami juga punya bukti-bukti yang menunjukkan kalau Anda itu bukanlah Persatuan Bangsa-Bangsa, tapi Persatuan Bangsat-Bangsat!”

1 comment:

Yang baik dan jujur aja ya